Jumat, 26 November 2010

IKHLAS

Dengan pekerjaan sebagai tukang parkir di sebuah warnet, memang tidak seramai dulu. mungkin karena murahnya akses internet dan murahnya modem. tapi tetap saya syukuri, walau hanya cukup buat makan sehari-hari saja. memang agak lumayan hasil dari jual beli hasil bumi, bisa untuk nabung dikit-dikit.

Suatu siang datang seorang yang berpakaian netjes dengan mobil Avansa plat merah dan bersopir datang ke gubuk reot saya, warisan almarhum bapak saya. monggo mas, wonten dawuh, kata saya. gini dik saya ada
lahan sedikit rencana saya untuk membuat perumahan, apa dik srundeng mau membantu saya.apa yang bisa saya bantu to mas,lha wong saya tidak punya modal dan ilmu juga tdk punya apa tidak salah alamat njenengan bertemu saya.tapi dulu kan pernah kerja di bidang itu, jadi masih bisa memanage kan. dulu memang kerja di bidang itu, biasanya ikut lelang pekerjaan pemerintah daerah maupun pusat. tapi sekarang sudah tidak kok mas. kenapa? tanya dia,...kurang cocok dengan systemnya jadi saya tidak terlibat saja.

ya sudah begini saja kamu manage, ini kan milik saya dan tidak terlibat dengan pemerintah. gimana mau tidak? nanti jika jalan rencana saya kasih 1 kapling buat dik srundeng, ya terserah njengengan saja mas. saya bantu sebisa saya kata saya.tapi begini dik saya ada sedikit masalah tentang melunasi sertifikat, saat ini saya membutuhkan uang 3,5juta. jika dik srundeng ada tolong dong, minggu depan saya kembalikan. maaf mas saya tidak punya uang sebesar itu, ada uang segitu tapi buat untuk biaya tanam tebu bulan depan, itu pun bukan uang saya. itu uang bu Mila almarhum sebelah rumah.untuk biaya tanam.

Apakah dik srundeng tidak percaya saya? saya ini kan anggota DPRD ketua komisi  lagi, disamping dosen apalagi istri saya seorang pegawai BUMN. dan lagian saya ini sudah naik haji 3 kali. mosok cuma uang 3,5juta tidak saya kembalikan, tolong dik minggu depan saya kembalikan. dengan rasa ragu saya berikan uang itu, setelah minggu berikutnya kok belum dikembalikan. dengan ragu-ragu saya telpon dia tentang uang tersebut, dia selalu menjawab minggu depan terus. akhirnya setelah berjalan 7 bulan dia juga belum memberikan uang tersebut. akhirnya saya berhenti menagih uang saya, ikhlas... mungkin dia lebih membutuhkan uang tersebut. walau saya cuma penggangguran, dia seorang dosen, anggota DPRD ketua komisi , istrinya pejabat BUMN dan naik haji 3 kali lagi. tidak menjamin merubah mental seseorang menjadi lebih welas asih, malah tak lebih dari seorang maling.