Sabtu, 09 April 2011

AM RECEIVER 80 METER BAND USING TOSHIBA TA2003

Tulisan ini mengingatkan pada bapak almarhum, sekitar tahun 80-an habis bangun tidur, pulang kantor selalu 
di meja kesayangan beliau ditemani kopi dan rokok gudang garam kretek.
Dan tidak lupa solder, timah,spare part elektronik dan gondorukem.

Saya ingat betul receiver yang digunakan NATIONAL 3 band MW,SW1 dan SW2.
saat ini susah sekali mendapatkan radio, berkualitas bagus seperti dulu.
Di blog rekan-rekan memang banyak ditawarkan radio jaman dulu dengan kondisi NOS (new old stock).
Itu pun ditawarkan dengan harga yang sangat tinggi.

Demi mengenang masa-masa indah dulu, saya merakit radio dari IC TA2003P(made by: TOSHIBA) yang banyak digunakan pada radio buatan pabrikan yaitu PANASONIC, yang dulu sering kita sebut radio NATIONAL GOBEL. 
Berhubung radio ini dikhususkan untuk komunikasi maka bandwith freq. dibuat antara 3.95Mhz sampai dengan 4,3Mhz juga dilengkapi dengan BFO(beat freq. oscilator) jika menginginkan untuk mendengarkan SSB(single side band).
Jika pembaca ingin merubah pada freq. kerja(7Mhz,11Mhz atau 27Mhz) cukup merubah L1,L2 dan L3. sedangkan untuk BFO tetap tanpa perubahan.






Untuk L1, L2 dan L3 dibuat menggunakan bekas IF 455 Kc atu IF 10.7Kc yang
dari besi ( kita biasa beli satu set, kuning,putih dan hitam). atau mengambil dari rongsokan radio, jangan menggunakan koker terbuka, karena akan selfosilasi antara spoel receiver/antenna (L1) dan spoel oscilator(L2).

L1: Primer: 17T Cparalel 220pf (resonan di frek. 4Mhz)bekas MF 455 or 10,7 logam.

L2:Primer: 15T tap 3T total 18T Cparalel 120pf  Sekunder : 5T (resonan di frek. 3,545Mhz)bekas MF455 or 10,7 logam.

L3:primer 5T sekunder 17T Cparalel 220pf (resonan di freq.4mhz) bekas MF455 or 10,7 logam.
ATAU primer 4T sekunder 30T Cparalel 220pf(resonan di freq.4mhz) pakai KOKER terbuka.

Atur VR2(50Kiloohm) pada RF GAIN sesuai keinginan telinga pembaca.

Atur VR1(50kiloohm) pada (VFO) Lokal Oscillator untuk mendapatkan daya out put yang paling kecil. hanya untuk mendapatkan noise floor saja. jika out put terlalu besar,radio akan self osilasi. 

VFO diset dibawah freq. kerja.
CONTOH: freq. kerja 4Mhz. maka 4Mhz-455Kc:3,545Mhz maka VFO harus bekerja di 3,545Mhz.

Jika para pembaca ingin menghubungkan out put VFO ke FREQ. COUNTER, maka pada C:10pf harus dikuatkan dengan 1 buah penguat transistor baru masuk ke FREQ. COUNTER.



UPDATE

Hanya ada penambahan pada penguat audio LM386. Menurut kabar yang belum jelas kebenarannya, OutPut Transformer mempunyai banyak kegunaan. salah semua adalah 1.membalik fase 2. penyesuai impedansi dan yang penting sebagai penekan/menghilangkan Noise.(Transformer menggunakan: OT240/OT191 atau persamaanya).






PERHATIAN

1.Untuk catu daya silahkan menggunakan ACCU +12 VOLT, untuk ampere terserah. karena dengan menggunakan ACCU radio tidak terganggu power supply switching dari charger HP, TV,KULKAS,MESIN CUCI apalagi MESIN PERONTOK PADI.(RADIO NGOROK).
2.ANTENA tidak perlu menggunakan rangkaian induksi.
3.LOUDSPEAKER dan OT-nya lebih bagus menggunakan bekas radio yang menggunakan 4 buah battery.
4.Dibuatkan ground ke tanah yang bagus.
5.Metal case (kaleng) MF pada lilitan L3 dihubungkan GROUND/NEGATIF, metal case MF pada lilitan L1 dihubungkan ke tegangan  POSITIF dan metal case MF pada lilitan L2 dihubungkan ke tegangan POSITIF.

6.Jika pembaca SUDAH MENCOBA dan MASIH GAGAL, saya INGATKAN bahwa mainan radio memang TIDAK untuk SEGALA UMUR.
Semoga bermanfaat.

(SRUNDENGGOSONG bin MODJO) 

99 komentar:

  1. bagus...setelah praktekkan dan terus eksperimen, viva homebrew indonesia

    BalasHapus
  2. Waaoooww National Cawang rekondisi !! Owwaaaouwww oke bangeett..Oom Srund.
    73 dah!!

    BalasHapus
  3. Salam kenal buat srudeng gosong, blog anda menambah wawasan penghoby homebrew 80 mter, thank bangets.

    BalasHapus
  4. @Koh kabul: isoh ae sampeyan iku.
    @Agustomank: salam kenal juga.

    BalasHapus
  5. ada gambar pcbnya bos molyo? maju terus eksperimenya

    BalasHapus
  6. pingin ada rf sinyalnya tinggal ngambil dari pin 5 ic radionya sambung ke vu meter hi sip!

    BalasHapus
  7. mas mo tanya aku punya radio int"'nasional ada swnya tapi gak sensitif di rubah bagian mana biar sesitip

    BalasHapus
  8. om srundeng lilitan yg dapat kaki ic yang 3 lilit ato yg 12 lilit dari vcc.maturnuwun

    BalasHapus
  9. @odolsolo: silakan dilihat lay in dan lay out pcb pada kertas milimeter.
    @gotrijogja: monggo diuprek sepuasnya.
    @agustomank: ya bagian spoel antena(BPF) apa gak sayang boss?
    @anonim: kalau dari VCC 12 lilit, tap 3 lilit baru ke kaki IC. bisa juga langsung 15 lilit, tapi harmoniknya buanyak,...

    BalasHapus
  10. kalo skema di atas perlu antena gak. kalo dari kit radio AM bagian if mana yg di rubah agar jadiSW1

    BalasHapus
  11. @Agustomank: Untuk skema diatas wajib menggunakan antena luar.
    Untuk kit radio AM MW( freq.kerja 500kc s/d 1600kc) jika main di SW1(freq.kerja 3mhz s/d 5mhz)jadi yang diubah spoel antena dan spoel oscilator.
    Kelebihan IC TA2003 dibanding dgn kit AM adalah IC TA2003 tidak membutuhkan spoel IF 455kc( 1 set warna kuning,putih dan hitam)

    BalasHapus
  12. Wah bagus juga nih IC bisa buat ganti IF, agar aku bisa terangkan ke penggemar 80 mtr yg mulai bangkit lagi.
    1. Aku punya 2 buah radio AM/SW1 juga korban banjir di rumahku gelombang SW1 kurang sensitif perlu di ganti IF yg warna apa ya?
    2. Kalau bisa tolong skema di kertas putih dengan keterangan komponen dari resistor, capasitor, IC dll di kertas putih agak aku dan teman2 penggembar homeberew bisa mengerti termasuk gambar gulungan asli IF yg diganti kawatnya bagian primer, sekunder dan tapnya.
    3. Kalau waktunya tak ada dari gambar tangan sekemanya nanti akubatkan sekema lewat PCku
    4. Jangan lupa mampir di blogku liat perkembangan homebrew 80 mter
    5. Terima kasih banyak, nanti blogmu akan aku link ditempatku

    BalasHapus
  13. @agustomank:
    1.sensitif tidak tergantung pada spoel IF saja, tegangan bias dan AGC juga mempengaruhi. apalagi radio bekas kerendam air.
    untuk IC TA2003 kita tdk pusing masalah bias tegangan,agc dan spoel IF 455kc.(itu urusan toshiba)
    2.skema foto diatas atau download datasheet TA2003. gulungan hanya primer doang, gak ada sekunder.
    3.silahkan boss.
    4.sudah boss.
    5.makasih boss, tuh diatas boss agustomank sedang ngitung duit.

    BalasHapus
  14. utk lillitan saya coba pake if biru buat radio fm ternyata bisa juga,cari yg kuning/putih dah susah dtmpt sy.

    BalasHapus
  15. @anonim: untuk if 455kc yang satu set(kuning,putih dan hitam) sekarang memang agak langka. kecuali di rongsokan ada bekas radio mati,..buanyak. untuk warnah merah bisa juga kok dipakai. PF ya boss,..selamat.

    BalasHapus
  16. Met sore bos, minta sekema yg komplit donk gak cuma bagian penerima SW1 aja tapi juga bagian penguatnya. Soalnya gambar di atas gak komplit dan gambar bawah sambungan antara komponen dan nilai komponennya gak ada aku repot gak bisa gambar sekemanya. Kalo bisa gambar seperti sekema di atas plus penguat dan Vcc di hubungan antara Vcc atau ke negatif, Thanks bos atas jawabannya maklum deh gak pernah belajar elektronik cuma baca2 buku doang

    BalasHapus
  17. @agustomank: jika ragu dgn skema saya, silahkan print datasheet TA2003 dan datasheet LM386(atau AF amplifier yang lain,..suka2 boss-lah)
    VCC ya disambung VCC, ground ya disambung ground.
    boss tomank pinter ngelucu juga ya,..qeqeqe...

    BalasHapus
  18. skemanya dah aku buat bisa di lihat atau di donload di http://agustomank.files.wordpress.com/2011/04/reciever-sw1-homebrew-80-mtr-band.jpg pada varco ada tulisan AM dan FM gunanya buat apa, atau cuma mengingatkan asal mulanya dan nc harus disambungkan sesama nc seperti vcc atau gak perlu di sambung.

    BalasHapus
  19. @agustomank: pada varco tertulis AM dan FM maksudnya,supaya bandwith lebar(3Mhz s/d 5Mhz)maka membutuhkan nilai C yang besar juga. artinya nilai C (pf) antara FM dan AM tentu lebih besar nilai C(pf)pada AM. jika boss punya varco besi(spt punya radio cawang model baheula) itu juga bisa dipakai, tentu bandwith freq. akan semakan lebar karena nilai C (pf) besar. jika boss tomank ingin membuat bandwith sempit (3.5Mhz s/d 3.6Mhz) tentu menggunakan yang FM,karena nilai c (pf)kecil.
    Untuk NC/nc itu cuma akal-akalan(entah bener entah salah) NC/nc: NO CONECTION(atau bahasa jawa-nya, tdk disambungkan) jadi ya dicuekin aja emang dia gak perlu disambung dgn yg lain termasuk dengan yg ada tulisan nc/NC.

    BalasHapus
  20. Terima kasih atas infonya bos, semoga sukses selalu dan 80 mter kembali jaya di Nusantara tercinta.

    BalasHapus
  21. @jintomank: terimakasih atas kunjungannya, sukses selalu buat jintomank sekeluarga.

    BalasHapus
  22. pengen juga nyoba,, tp mungkin di sini susah nyari IC TA2003 sama trafo IFnya

    BalasHapus
  23. pengen juga nyoba,, tp mungkin di sini susah nyari IC TA2003 sama trafo IFnya

    BalasHapus
  24. @dwi angga: IC TA2003 adalah "baby bom" jadi setiap kota kecamatan seperti saya tinggal ada tuh yang jual(apalagi di dumai riau,..buaaanyak)masalah trafo IF bisa menggunakan yang 10.7Mhz biasanya warna biru(ini di dumai juga buaaanyak)atau kalau boss dwi gak malu2 nongkrong di pasar loak, banyak tuh radio AM/FM yang mati,itu juga bisa dipakai,...(ngapain buat boss,...mending beli yg buit up kayak kenwoood,yaesu dll)

    BalasHapus
  25. gk ada dana om buat beli radio built up,, hihihihihihih
    maklum dah pengangguran berat.... :-D

    BalasHapus
  26. @Dwi angga: situ kok suka nyindir saya tho.

    BalasHapus
  27. bos gulung IF nya bertumpuk ya karna intinya terlalu kecil

    BalasHapus
  28. saya nyindir diri sendiri om,, heheheehehe... peace :-)

    BalasHapus
  29. @jintomank: betul boss cara gulungnya dari bawah ke atas, atas penuh trus ke bawah. dan untuk shield yg logam disambung ke VCC.
    @Dwi angga: jadi sesama penggangguran dilarang saling menyindir qeqeqe...peace..juga.

    BalasHapus
  30. Mo tanya lagi nih bos, pada IF gulungan mana yg banyak yang ke Vcc atau IC soalnya di gambar gak ada. Trus agar dapat juga menerima AM dan Cuma SW1 aja bagian mana yg di rubah, Thanks atas jawabanya

    BalasHapus
  31. @agustomank: dari Vcc 12 lilit (baca komen diatas)
    Jika agar bisa MW ya L1 dan L2 diganti lilitanya,yang pasti lebih banyak(saya belom pernah nyoba MW)

    BalasHapus
  32. kang kok yg pake am senengnya kok di 4.1mhz ya?di 3.6 dikit yg nongol pake am?

    BalasHapus
  33. @anonim: Dulu dari tahun 90-an awal bahkan sampai sekarang. rekan AM jika main di 3,6Mhz selalu diusir oleh seseorang "oknum" yang menggunakan mute SSB(pakai TS-430 dan FT-80C)dengan alasan kurang jelas,...alergi mungkin.

    BalasHapus
  34. kacang lupa simbahnya hi hi hi,sebelum ada ssb ada am duluan,sebelum ada am ada titit tuit duluan.lha titit tuit udah tua banget masih dipake kenapa am yg juga lebih tua dari ssb mau dilupain.maaf klo ada yg kurang berkenan dengan tulisan saya.

    BalasHapus
  35. saya aja yg masih muda,, yang masih keren,, yang masih lucu suka sama AM 80m band,,, hahahahahahahah peace man

    BalasHapus
  36. amatir yang beneran adalah yg menggunakan alat hasil oprekan sendiri untuk berkomunikasi.klo alat bikinan pabrik tiap orang bisa memiliki asal punya uang,tapi pengalaman bikin sendiri apa bisa dibeli?maju terus hombrewer indonesia!!!

    BalasHapus
  37. @dwi angga: ciri-ciri yang situ sebutin kok kayak saya ya,...(sisiran dulu)

    BalasHapus
  38. wah berarti sama donk kita om,, hahahahahahahaha.....
    salaman.

    BalasHapus
  39. Om srundeng, supaya radio ini nggak perlu pake antena luar harus ditambahai apa ? soalnya saya belum punya antena sama sekali dan untuk sementara pengen dengerin rekan-rekan saja

    BalasHapus
  40. @anonim: saya juga tdk punya antena 80 meter band, sekarang cuma pakai kawat email 5 meter, disambung ke jemuran baju. kebutulan jemuran pakai kawat tinggi juga paling 1,5 meter.

    BalasHapus
  41. om srundeng kalau jemurannya ada dalamannya daya terimanya bisa lebih bagus gak ....

    BalasHapus
  42. @anonim:Kemarin ada tetangga nitip BRA cup C,..bawaanya QSB mlulu,...:-)
    nggak percaya? coba aja ndiri.

    BalasHapus
  43. bang agus kalo di kota ..IC 2003 masi ada yang jual gaa.....

    BalasHapus
  44. om surendeng,, vcc dan nc tu maksudnya apaan ya???

    BalasHapus
  45. nc=tdk disambung ke mana2.
    vcc=tegangan +6 vdc.
    artinya di atas pakai bahasa linggis, sekarang lupa dulu gak tahu. :-)

    BalasHapus
  46. kang... kok receiver saya cuma menerima siaran seperti di MW ya,..
    sedang lilitan L1 dan L2 sudah seperti gambar.

    BalasHapus
  47. Memang ada sedikit up date:
    L1= masih 12 lilit tap 3 lilit sedang C:180pf.
    L2= masih tetap 12 lilit tap 3 lilit sedang C:247pf.
    Untuk L1 jangan ditrim,koker diatas. sedang L2 yang ditrim pelan-pelan.
    Jika pada posisi ini masih dapat MW, kemungkinan rumah anda dekat pemancar RRI.

    BalasHapus
  48. om...keramik filter yang bener pakai 2 atau 4? pakai yg warna kuning bisa tdk.

    BalasHapus
  49. Keramik filter sama saja baik warna KUNING atau MERAH asal 3 kaki.
    dan freq. juga bebas tdk harus 455kc, jika ada 450kc atau 468kc itu juga bisa dipakai asal seragam. jika 450kc ya 450kc semua,..dan seterusnya.

    Untuk ideal berapa biji? di radio buatan pabrik untuk mute AM biasanya 2 biji, jika pakai 4 biji terlalu sempit. apalagi banyak yang tdk zero beat.

    BalasHapus
  50. Om ijin copy paste skemanya ya........dan salam kenal!

    BalasHapus
  51. Om Srund,Salam Kenal sblmnya.

    Ini radio kan belom ada Skala freq.nya, lha kemarin pas sy lg ritual ke Loak kok nemu radio World Receiver made in RRT pake Skala Digital pula, awalnya ndak niat adopsi, iseng2 minjem obeng buat nengok jeroannya dan rupanya itu radio kayak korban pelampiasan amarah, bagian receiver udah tak tertolong, pas sy urut2 ternyata itu radio masih pake Varco plastik yang kemungkinan Skalanya adlh F.Konter, setelah cek-ricek ternyata betul itu pake F.Konter dan secara fisik masih berfungsi.

    Nah gini Om, dari IC TA2003 ini kaki yg kira2 outputnya bisa disulut ke konter Kaki yg No. brp ya? Sy sudah mbaca datasit TA2003, cuman ragu apakah benar kalo kita ambil dari kaki No. 12?
    Belum berani Adopsi itu konter radio, masi dititipkan. Ntar kalo udah yakin bisa baru tak adopsi..

    Alangkah cantiknya TA2003 yg udah ada S-mtr lalu kalo mungkin bisa dikawin ama Frek.konter..

    BalasHapus
  52. @mas AndeLumut: Hadeww...mas... kata anaknya juragan saya, I DON'T HAVE NO IDEA...lha wong saya tdk punya counter freq.

    BalasHapus
  53. wow ok juga nich, biar kucoba dech,... cuma sampeyan ngak on di radio yach, tapi makasih sumbang sarnnya buat rekan2 breake yg mumuet dengan qrm,..

    BalasHapus
  54. Iya kang odik semoga bermanfaat untuk rekan-rekan Amateur semua, terutama AM 80 meter band.

    BalasHapus
  55. SENIOR.... saya pingin sekali, bikin rangkaian kayak ini... tapi kurang PD. membuatnya, giliran mau buat bagian lilitan2 eh report sekali bukan tidak bisa menikmati tetapi memang tidak bisa.. terus... bisa nggak dibuatkan satu porsi hasil buah tangan Anda... agar hati ini ayemmmm plonk...., dan gimana saya mesti ganti jasa anda dan modalnya>...,... ngeri pasti anda menolak ya... kasihan deh akuuuuu

    BalasHapus
  56. @boss ibnu S: beres boss saya kirim. masalah jasa terserah, mau dikasih sukur tidak dikasih juga sukur. ane ikhlas aja. alamat PM di srundenggosong@gmail.com

    BalasHapus
  57. Kenapa radio nasional 3 band suaranya wer...wer....terutama saat monitor di SW1?

    BalasHapus
  58. @anonim: sebetulnya radio dgn ic TA2003 sama dengan radio nasional 3 band atau radio lainya.
    yang menjadi perbedaan adalah pada spoel antena (BPF receive). kalau di radio kebanyakan menggunakan ferit batangan kalau saya menggunakan koker bekas IF. ternyata terbukti menggunakan ferit batangan tdk tahan dengan interverensi dari lingkungan.

    BalasHapus
  59. apa sudah bisa mantau rekan yang on air frek 4,1 mhz klo bisa saya kepingin juga mencoba tks sukses.

    BalasHapus
  60. mas srundeng saya sangat tertarik dengan postingan mas, saya baca satu persatu komentar rekan-rekan akhirnya saya putuskan untuk memiliki radio seperti yang mas sampaikan, apa yang harus saya lakukan ? apa mas punya pcbnya, atau yang sudah dirakit? tolong infonya, atas bantuan mas srundeng saya ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
  61. mas srundeng saya sangat tertarik dengan postingan mas, saya baca satu persatu komentar rekan-rekan akhirnya saya putuskan untuk memiliki radio seperti yang mas sampaikan, apa yang harus saya lakukan ? apa mas punya pcbnya, atau yang sudah dirakit? tolong infonya, atas bantuan mas srundeng saya ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
  62. Mas guru sebelumnya saya mohon maaf, untuk PCB sudah habis diambil rekan2.
    saya yakin mas guru bisa membuat sendiri yang lebih bagus dengan sofware atau dengan model ndeso(seperti saya buat)cukup dengan sepotong kertas milimeter.

    BalasHapus
  63. Menarik sekali modifikasi anda. kalau anda memodifikasi untuk kepentingan komunikasi 80 meteran, bagaimana caranya kalau radio itu mau saya modifikasi penerimaannya menjadi frekwensi 9 MHz s/d 17 MHz, mungkin cukup mengubah L1 & L2 saja? sebab saya ingin sekali merakit radio untuk menerima siaran dari beberapa stasion radio seperti BBC, CRI VOA dll. Trims atas perhatiannya Mas.

    BalasHapus
  64. Betul cukup mengubah L1 & L2, jadi nilai ke-2 lilitan dikurangi, maka freq. akan naik.

    BalasHapus
  65. Makasih jawabannya mas..
    seandainya 12 lilit banding 3 lilit saya buat separohnya aja, jadi 6 lilit dan 1 lilit begitu, kira-kira naik sampai frekwensi berapa ya? he-4.. maaf nanya lagi.

    BalasHapus
  66. coba dikurangi 1 lilit dulu,..dst. karena bagian ini yang paling "repot" pengerjaanya.

    BalasHapus
  67. makasih banyak mas.. tak coba..

    BalasHapus
  68. om srun mo tanya aku punya radio yg ada AM dan SW1 cuma SW1 nya frekwensinya yg jarang di pakai di atas 4.5 Mhz untuk turun frekwensi agar bisa 3.5 ke atas harus di ubah apanya ya om, Thanks bila terjawab pertanyaan ini ....aku ga perlu beli radio kempitan lagi ... agustomank.wordpress.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang dirubah 2 hal:
      1.out put vfo beresonan di freq. 6.445Mhz
      2.bandpassfilter(spoel antenna) yang beresonan di frek. kerja.(misalkan di 6,9Mhz).

      Jika kita ingin membuat radio yang bisa memonitor di freq, 6.9Mhz.

      Hapus
  69. Kalau dibanding dengan radio nasional lebih sensitif mana om, mo coba2 nih dah dapat ift dari radio rongsokan tinggal beli kramik filternya aza .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. dicoba sendiri saja mas, sepertinya terlalu SUBJEKtife kalau saya yang jawab.

      Hapus
  70. Kulonuwun....Bos Srundeng, kebetulan aku lagi bingung nyari2 radio SW1 buat ngebrik di 80m kaya dulu lagi biar ketemu rekan2 lagi.Udah nyari2 sekema dan udah ngumpulin komponennya,cuma kendalanya cuma satu yaitu penerimanya yang sulit dicari. Mudah-mudahan postingan Panjenengan dpt menjadikan jalan keluar.jadi nyuwun sewu saja aku mau copy sekemanipun

    BalasHapus
  71. Kulonuwun....Bos Srundeng, kebetulan aku lagi bingung nyari2 radio SW1 buat ngebrik di 80m kaya dulu lagi biar ketemu rekan2 lagi.Udah nyari2 sekema dan udah ngumpulin komponennya,cuma kendalanya cuma satu yaitu penerimanya yang sulit dicari. Mudah-mudahan postingan Panjenengan dpt menjadikan jalan keluar.jadi nyuwun sewu saja aku mau copy sekemanipun

    BalasHapus
  72. Monggo...silahkan mas warteg, maaf karena baru sempat respon.

    BalasHapus
  73. alon alon tapi pasti ya Om Srundeng hehehe, saya cek junkbox di kampung, radio Cawang saya masih bisa monitor penthung2 di 4.1 Mhz, solusi sumber daya saya kasih 7805 dan batrei aki motor, speker aslinya ilang, saya ganti bodolan pokok bunyi, antenna long wire 40 meter...belum sempat mancar, keburu liburan lebarannya habis.Nah, olben Panasonic RL-492 yang sama punya di Bekasi yang dipakai sehari hari, sekarang malah nemanin radio Cawang ini ke kampung sono...tapi serep olben bin Sanyo masih punya...lagi mode BITX sekarang ...

    BalasHapus
  74. BITX memang asoi boss Rudi, ada sedikit tip... cari bekas monitor kompi( nyang CRT) ada x-tal 8Mhz buat BITX mak nyooosss....

    BalasHapus
  75. mas srundeng kl mau pasang vu meter pasangnya di bagian mana ?
    terimakasih....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf saya belum pernah mencoba.
      tapi mungkin bisa dipasangkan di pin 5.
      jika jarum masih belum bergerak bisa dimainkan di RF GAIN(VR2).
      jika masih belum bergerak, ya ditambah satu penguat.

      Hapus
  76. leaut pcbnya ada gan mau coba rakit neh,makasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. lay Out PCB gak ADA.
      DULU bikinya cuma pakai SPIDOL SNOWMAN.
      Dicoba dulu pakai PCB Lubang-lubang dulu.

      Hapus
  77. kalau boleh saya tebak, Agan Srundenggosong ini orang Jawa Timur ya? saya juga sering monitoring di HF Gan, terutama radio amatir SSB di 7 dan 11 MHz. kadang-kadang monitoring juga di 3,5 MHz tapi sering sepi Gan, dan setahu saya yang aktif di situ orang dari Jawa timur, Madura dan Jawa Tengah. saya juga hobby homebrew, salah satu radio receiver yang sudah saya buat adalah Superregen Airband, dan ini saya bahas dalam postingan di link berikut: http://xpandro-id.blogspot.com/2013/07/membuat-radio-receiver-airband-yang.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya cuma orang Ndeso kok boss.
      tepatnya di lereng gunung merapi jawatengah.

      Hapus
  78. Katanya ada 2 update.
    1. L1 Itu yang ditap ke kaki IC (pin16) trus nyambung lagi 180pF ke VCC trus 2pF ke Varko. Betul gk? trus 12 Lilit itu maksudnya total 12 lilit (9+3) gitu ya?
    2. L2 12 Lilit itu maksudnya total 12 lilit (9+3) gitu ya? trus diparalel C 247pF. Apa ada C247pF?

    Saya udah bikin persis skema tapi mau tak rubah karena kemasukan radio MW Luar negri. Maaf kalo pertanyaanku agak sedikit nyiksa hehehe... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba lihat gambar yang sekarang di blog.
      1.L1=17lilit dgn capasitor npo 220pf(resonan di 4mhz)
      2.L2=15lilit tap 3 lilit(total 18 lilitan) dan diparalel capasitor npo=120pf (resonan di 3,5mhz)

      Seharusnya ditambahkan RF GAIN sehingga freq. MW tidak masuk(gambar nyusul).

      Hapus
    2. maksudnya bukan ditambah RF gain saja tapi ditambahkan lilitan L3, sehingga bisa menekan freq. dari MW.
      bisa juga setelah L3 pada Tr C828 basis:470kohm dan emiter:1kohm, utk C(copel) L3 dan Tr C828 bisa digunakan 10pf s/d 47pf.

      Hapus
  79. bos prmer l1 ikut teganan vcc apa gimana?
    vcc butuh brapa volt?
    dan l3 if warna apa?
    l2 warna apa ifnya?
    dan 828 apa bisa di ganti c9018????
    mohon pencerahanya..marijanadjah88@gmail.com
    trimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. L1 dihubungkan Vcc(maaf gambar kurang lengkap)
      Vcc 5volt s/d 9 volt.
      L3 dan L2 bekas MF warna bebas, bisa bekas 455kc(kuning,putih,hitam) atau 10,7 (biru).
      Transistor bebas pakai apa saja, yang penting NPN.
      Selamat mencoba.

      Hapus
  80. mas srundeng. sy seneng radio dr jaman 11 mtr, tapi kurang paham teknisnya, sy ada radio tens fm,mw,sw1,,,sw4, matot ada ga yg bs betulin, kalo ada ksh info sy ya...trima kasih, biar bs monitor siaran luar negri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibawa ke bengkel terdekat dengan rumah aja wak haji...

      Hapus
  81. Mantap artikmel ijnin sedot om
    Tetap semangat
    Walaupun dengan susah payah ngumpulin komponen
    Di sini ada yg bisa membuat varco logam tolong infonya.
    Pemancar kurang varco cuning
    Apa ada alternatip pengganti varko yg bisa meloloskan rf dari final pemancar matur suwun dulur2 RO DE DEM

    BalasHapus
  82. Jika masih gagal, INI BUKAN UNTUK SEGALA UMUR, He..he..he...keren Mas.

    BalasHapus
  83. VR2 RF gain dimana posisinya mas ?

    BalasHapus
  84. Samangat terus kang,jadi pengen solder me nYoldes lagi neah. Udah absen dari th 93. Terima kasih postingan kreatif nya.

    BalasHapus
  85. Samangat terus kang,jadi pengen solder me nYoldes lagi neah. Udah absen dari th 93. Terima kasih postingan kreatif nya.

    BalasHapus
  86. malam bang bs pesan pcb am recievier 80 meter band.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau punya radio jadul merk Natioanal R 4250 Y, ( box plastiknya saja tanpa mesin pun boleh ) bisa barter ke saya dg mesin Natioanal R 4250 Y dg kondisi nyala normal (sensitif untuk denger orang ngebrik di 80 meter dan 40 meter ( 7 mhz )..serius. lokasi saya di Mojokerto.

      Hapus